Bekasi, 11 November 2020 aku ngejalanin aktivitas seperti biasanya. Bangun jam 05.30 WIB dilanjut mandi, sarapan, dan berangkat kerja. Itulah rutintas senin-jumat yang aku kerjakan. Hari itu bete banget bawaannya, suasana hujan yang bikin males bangun membuat keadaan semakin mager (males gerak), tapi mau gimana lagi gak ada pilihan untuk tetap tidur-tiduran dikasur dengan mendengarkan alunan music dan ditemani indomie. Huft. Menjadi buruh pabrik memang harus terbiasa menjalani rutinitas yang berulang seperti itu setiap harinya.
Hari semakin bete karna dimulai dengan hujan, perjalanan dari rumah ke perusahaan yang amat macet, belum lagi harus melewati rel kereta api yang pada hari itu sekali lewat 3 kereta (bayangin betapa malesnya hari itu, rasanya pengen puter arah aja). Hari berjalan seperti biasanya, cek suhu, absen fingerprint dan masuk ke ruangan kerja disambut dengan pekerjaan yang siap untuk di –input.
(Ilustrasi)
Jam 09.55 WIB Kopi untuk dooping penghilang ngantuk
(Trrreeettt) 16.55 WIB waktunya pulang kerja adalah hal yang paling dinanti-nantikan setiap pekerja, rasanya pengen cepat-cepat sampai rumah mandi sore untuk melepaskan penat. Waktu amat tak terasa tiba-tiba sudah isya, waktu itu aku tidur sekitar jam 22.00 WIB (kalo gasalah hehe). Itupun tidurnya karena ketiduran, jadi gak sempet baca do’a (ya ya ya salah tidur gak baca do’a). Sampe tibanya aku ngerasa ada seseorang yang duduk di tepi tempat tidur aku, aku merasakan keberadaannya tapi anehnya kasur itu gak turun kebawah (ngerti gak? Jadi tuh kasur spring bed kalo didudukin pasti agak turunkan per nya, ya gitulah kira-kira) tapi ini tuh engga. Sampai saat-nya aku ngerasa badan aku engap kayak ada yg nibanin tapi kalo aku rasain tubuh yg nibanin tuh hanya sampe perut aku aja. Sesek, berat, gak bisa gerak dan aku cuma panik. Dan seketika aku kepikiran Wowo, yang malam sebelumnya nyokap cerita kalo tetangga aku ngeliat ada gede item berbulu duduk dipos ronda.
Tolong...
Tolong...
Mah, ini kenapa badan eka gak bisa gerak...
Semakin kacau pikiran ketika sudah teriak tapi tidak ada yang dengar, mau baca ayat kursi seketika blank. Seketika yang mudah aku ucapkan Cuma kalimat-kalimat dzikir. Dzikir yang aku ucapkan :
Asstagfirullahaladzmin
Allahu akbar
Subhanaallah
Badan lama-lama jadi bisa terkontrol hingga bisa bergerak lagi, setelah kejadian itu aku gak bisa tidur lagi sampe subuh.
Yuk cari tau apasi itu “rep-repan”?
Ternyata dalam dunia medis dikenal sebagai nama lain sleep pralysis. Hal ini tuh terjadi antara ketika bagian otak terjaga, tetapi bagian tubuh lainnya masih tertidur. Sehingga, ketika seseorang mengalami kondisi ini dan mencoba untuk begerak, tubuhnya akan 'freeze' selama beberapa detik, bahkan hitungan menit. Kondisi ini sering disebut sebagai kelumpuhan tidur, biasanya sering dialami oleh penderita narkolepsi maupun non-narkolepsi. Intinya kalo lagi terkena gangguan “rep-repan” atau “sleep pralysis” coba untuk rileks, karna semakin kita panic atau melawan semakin sulit kita untuk terlepas dari gangguan sleep paralysis.
“Sebanyak 4 daari 10 orang diseluruh dunia mengalami ketindihan dan ini merupakan bukan suatu kondisi medis yang berbahaya, namun dapat menimbulkan trauma.”
Bagaimana gak? Tubuh seperti lumpuh, gak bisa teriak atau bicara, tapi masih bisa menyadari keadaan sekitar, sementara diri tidak berdaya.
Bahkan sudah banyak penelitian terbaru menemukan alasan mengapa fenomena ini bisa terjadi dan memberikan beberapa solusi, agar dapat membantu orang-orang yang pernah mengalami kejadian sleep paralysis merasa lebih baik. Harapan para peneliti, netizen akan lebih tenang menghadapinya dan tidak berasumsi macam-macam, apalagi kalau sampai men-judge yang mengalaminya kurang beribadah. Hadeuh.
Mempercayai ketindihan sebagai fenomena supernatural akan membuat netizen terus terjebak dalam ketakutan yang tidak beralasan. Ketakutan tersebut akan menimbulkan kecemasan yang membuat ketindihan itu makin sering terjadi.
Well, setidaknya walaupun memungkinkan disebabkan karena hal supernatural, kamu perlu tahu bahwa ada penjelasan ilmiahnya bila itu terjadi ke kamu, atau orang di sekitarmu. Supaya gak parno.
(Bukan Hanya Kalian Saja Yang Pernah Merasakan EUREP-EUREP)

Tidak ada komentar: